Pelayan dan Ikan

Seorang majikan mengutus pelayannya ke pasar untuk membeli ikan. Setibanya di kedai, pelayan itu mendapati kerumunan pembeli. Ia menunggu keramaian berkurang. Namun orang-orang terus berebut membeli, tanpa aturan.

Karena lama menunggu, pelayan itu memaksa masuk kedai. Ia mengambil satu ikan sambil berharap si penjual akan menimbang dan memberitahukan harganya. Namun si penjual tidak menghiraukannya, karena pakaiannya yang rombeng. Berkali-kali ia meminta, tapi si penjual tetap tidak mengacuhkannya. Si pelayan menjadi jengkel dengan sikap penjual kepadanya. Ia berpikir membuat tipuan kecil untuk memperdaya si penjual.

Si pelayan mengambil ikan dan mendekatkannya ke hidungnya, seolah membauinya. Si penjual marah melihat ulah tersebut. “Mengapa kamu membaui ikanku? Aku tidak menjual ikan yang bacin. Lepaskan ikan itu jika memang kamu tidak tertarik, dan pergilah!” bentaknya.

Saya tidak sedang membaui ikan ini. Saya hanya ingin mendengar jawaban pertanyaan yang saya ajukan kepadanya,” jawab si pelayan. “Apa yang kamu tanyakan padanya dan apa jawabnya?” tanya si penjual. “Saya bertanya apakah ia melihat saudara saya yang tenggelam di laut tiga hari yang lalu. Katanya, ia tidak tahu kabar laut yang terbaru. Sebab ia sudah keluar dari sana sejak dua minggu yang lalu,” jawab si pelayan.

Dari buku karya Abd Fattah Shobri dan Ali Umar

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Search This Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / laHistoria

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger